Sekutu tak pernah belajar dari kesalahan mereka

Posted: by Aldian Kresna N. in Label:



  Kali ini saya ingin menyampaikan betapa negara-negara Sekutu merupakan negara yang selalu memandang remeh kekuatan lawan-lawannya,namun pada akhir perang justru hal tersebut ditimpakkan Sekutu kepada lawan-lawannya dengan menuduh bahwa Pakta Axis memulai perang tanpa memperhitungkan kekuatan Sekutu terutama Amerika Serikat.

  Berikut akan saya paparkan mengenai pengalaman salah satu sekutu terdekat Jerman dalam Perang Dunia II yaitu "Jepang":

  Takluknya Belanda dan Prancis membuka peluang bagi

Jepang sebagai sekutu Jerman untuk memperluas pengaruh tanpa jalan peperangan. Jepang membutuhkan SDA dan pangkalan militer di Asia Tenggara untuk daerah penyangga pengaruhnya. Jepang mencoba untuk mengirimkan misi diplomatik pertama ke Prancis Vichy yang menjadi sekutu Jerman pula untuk mengizinkan Jepang memakai pelabuhan dan wilayah udara French Indocina. Jepang ingin menunjukkan kepada kekuatan Barat bahwa dirinya akan berusaha memperluas hegemoninya ke seluruh penjuru Asia Pasifik dan mmbuktikan kebulatan tekad Jepang untuk bangkit sebagai bangsa yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Prancis Vichy setuju sebagai sekutu Jerman mereka memandang Jepang sebagai sesama aliansi Jerman. Jepang juga mencoba mengajak Hindia Belanda untuk berdagang dengannya mlalui sebuah perjanjian dagang yang ditawarkan Jepang yang sebenarnya cukup menguntungkan keduannya. Jepang berusaha untuk tidak berperang dalam upaya meluaskan pengaruhnya di kawasan Asia Pasifik. Namun Inggris membujuk agar Hindia Belanda menolak tawaran Jepang dengan jaminan perlindungan penuh Inggris dan Australia yang nantinya akan diikuti Amerika Serikat. Hindia Belanda yang memandang bahwa kekuatannya bertambah dengan kehadiran Inggris,Australia serta Amerika Serikat menolak mentah-mentah tawaran baik Jepang. Disini Amerika Serikat mulai memainkan kartunya untuk menghalau pengaruh Jepang. Amerika Serikat tidak ingin lagi melihat negara penyangga kekuatan Kolonialis jatuh kedalam pengaruh Jepang seperti halnya Cina yang berakhir dengan jalan peperangan. Amerika Serikat lalu memblokade Jepang atas tawarannya kepada Prancis Vichy padahal Prancis Vichy tidak punya hubungan apa-apa dengan Sekutu. Syarat yang memberatkan ditambah dengan paksaan Amerika Serikat agar Jepang meninggalkan aliansinya dengan Jerman dan Italia untuk melepaskan blokade membuat Jepang memutuskan untuk berperang. Dan hasilnya sudah ditebak.. Pemimpin Sekutu terutama Churchill memandang remeh kekuatan militer Jepang. Nyatanya Jepang mampu menaklukan Hongkong dan Asia Tenggara dalam waktu singkat setelah Pearl Harbour. Apalagi Jendral Jepang "Yamashita" yang dikenal sebagai Rommelnya Jepang berhasil menaklukan Singapuran melalui serangan kejutan dari Malaysia. Mobilitas pasukan Jepang yang tangguh merontokkan anggapan sombong pemimpin-pemimpin Sekutu Barat mengenai Jepang.

  Sebagaimana dahulu pada permulaan Perang Dunia II di Eropa mereka meremehkan militer Jerman dan mendapat ganjarannya di Asia Pasifik pun Sekutu kembali mengulangi kesalahan yang sama dengan meremehkan militer Jepang dan mendapat ganjarannya pula.



0 komentar :

W A R N I N G !

DALAM BERKOMENTAR SETIDAKNYA ANDA HARUS :

> BERTUTUR KATA YANG SOPAN
> TIDAK BOLEH SPAMING DI BLOG INI
> TIDAK BOLEH MENGANDUNG UNSUR LINK ATAU SEJENISNYA
> TIDAK BOLEH BERKOMENTAR DENGAN HAL YANG TAK PANTAS

ATAS KERJASAMANYA SAYA UCAPKAN TERIMAKASIH.
BY :ADMIN


Selamat datang

Halo para pengunjung ! Selamat menjelajah dan semoga ilmunya bermanfaat , terimakasih.