Rencana Oded Union

Posted: by Aldian Kresna N. in Label:



Rencana Oded Union atau biasa disebut sebagai "Pecah-belah Timur Tengah oleh Israel"

  Esai ini awalnya muncul dalam bahasa Ibrani di KIVUNIM (Arah), dalam Journal untuk Yudaisme dan Zionisme, Issue no. 14 - Winter, 5742, Februari 1982, Editor: Yoram Beck. Komite Editorial: Eli Eyal, Yoram Beck, Amnon Hadari, Yohanan Manor, Elieser Schweid. Diterbitkan oleh Departemen Publisitas / Organisasi Zionis Dunia, Yerusalem.

  Mungkin timbul pertanyaan, mengapa Zionis mempublikasikan dokumen ini? Jawabannya diberikan oleh Israel Shahak, penerjemah dokumen ini ke dalam bahasa Inggris. Menurutnya, publikasi dokumen ini ditujukan untuk orang-orang Yahudi sedunia

agar mereka memahami (dan mendukung) strategi politik Israel.

  Dalam perhitungan mereka (dan ini terbukti hingga sekarang), bangsa-bansa Timur Tengah tidak akan terlalu peduli pada dokumen ini dan tidak akan melakukan langkah-langkah strategis untuk melawan rencana dan strategi jangka panjang Zionis ini.

Berikut ini isi dari sebagian strategi Oded Yinon tersebut:

  Pembubaran total Lebanon ke dalam lima provinsi berfungsi sebagai acuan untuk seluruh dunia Arab, termasuk Mesir, Suriah, Iraq, dan semenanjung Arab; dan (Situasi Lebanon) sudah mengikuti jalur ini. Pembubaran Suriah dan Iraq [akan] menyusul kemudian [yaitu] pemecahan wilayah-wilayah berdasar etnis atau mazhab sebagaimana di Lebanon; ini merupakan target jangka panjang Israel untuk wilayah timur. Sementara itu pembubaran kekuatan militer dari negara-negara itu menjadi target jangka pendek Israel. Suriah akan terpecah menjadi beberapa negara sesuai dengan struktur etnis dan agama, seperti di Lebanon saat ini, sehingga akan ada negara Syi’ah Alawy di sepanjang pantainya, negara sunni di wilaya Aleppo, dan negara sunni lainnya di Damaskus yang akan memusuhi tetangga utaranya; Druze juga akan mendirikan negara, bahkan mungkin di wilayah Golan, dan tentu saja di Hauran dan Yordania Utara. Keadaan ini akan memberikan jaminan bagi perdamaian dan keamanan di kawasan dalam jangka panjang, dan tujuan ini sudah hampir bisa kita capai.

  Irak, negara yang kaya minyak di satu sisi, dan terpecah-belah disisi lain, adalah target Israel yang pasti. Pembubaran Iraq bahkan lebih penting ketimbang Suriah. Irak lebih kuat dari Suriah. Dalam jangka pendek, kekuatan Irak merupakan ancaman terbesar Israel. Perang Iran-Irak akan memecah-belah Irak dan menyebabkan kekacauan internal sehingga akan mampu mengatur strategi perjuangan melawan kita di front yang luas. Segala jenis konfrontasi dengan negara-negara Arab akan membantu kita dalam jangka pendek dan akan mempersingkat jalan menuju tujuan yang lebih penting, yaitu memecah-belah, sekaligus juga memecah Suriah dan Libanon. Di Iraq, pembagian negara yang mungkin dilakukan adala menjadi sejumlah provinsi berdasarkan garis etnis atau agama sepertti di Suriah pada masa kekhalifahan Utsmaniyyah. Jadi akan ada tiga (atau lebih) negara yang muncul di sekitar tiga kota utama: Basrah, Baghdad, dan Mosul; daerah syi’ah di Selatan akan terpisah dari wilayah kaum Sunni dan suku Kurdi di utara.

  Mitos Mesir sebagai pemimpin yang kuat dari Dunia Arab dihancurkan pada tahun 1956 dan pasti tidak bertahan tahun 1967, tetapi kebijakan kami, seperti dalam kembalinya Sinai (ke Israel), disajikan untuk mengubah mitos menjadi "fakta." Namun dalam kenyataannya, kekuasaan Mesir secara proporsional baik ke Israel dan ke seluruh Dunia Arab telah turun sekitar 50 persen sejak tahun 1967. Mesir tidak lagi menjadi kekuatan politik terkemuka di Dunia Arab dan ekonominya di ambang krisis. Tanpa bantuan asing krisis akan segera datang. Dalam jangka pendek, karena kembalinya Sinai (ke Israel), Mesir akan mendapatkan beberapa keuntungan dengan biaya kami, tetapi hanya dalam jangka pendek sampai tahun 1982, dan itu tidak akan mengubah keseimbangan kekuasaan untuk manfaatnya, dan mungkin akan membawa kejatuhannya. Mesir, dalam gambaran politik yang sekarang di dalam negeri sudah mati, lebih-lebih jika kita memperhitungkan tumbuhnya keretakan Muslim-Kristen. Memecah Mesir ke daerah teritorial geografis yang berbeda adalah tujuan politik Israel di era 1980-an di bagian front Baratnya.

  Setelah Israel dengan jelas mempublikasikan dokumen dan strategi mereka, akankah kita diam saja melihat mereka melaksanakan programnya?, Semua kembali lagi kepada individu kita masing-masing, Wallahu'alam...




1 komentar :

W A R N I N G !

DALAM BERKOMENTAR SETIDAKNYA ANDA HARUS :

> BERTUTUR KATA YANG SOPAN
> TIDAK BOLEH SPAMING DI BLOG INI
> TIDAK BOLEH MENGANDUNG UNSUR LINK ATAU SEJENISNYA
> TIDAK BOLEH BERKOMENTAR DENGAN HAL YANG TAK PANTAS

ATAS KERJASAMANYA SAYA UCAPKAN TERIMAKASIH.
BY :ADMIN


Selamat datang

Halo para pengunjung ! Selamat menjelajah dan semoga ilmunya bermanfaat , terimakasih.