White Death dari Finlandia

Posted: by Aldian Kresna N. in Label: , ,


 

  Tiga bulan sesudah Jerman menyerang Polandia dan menandai meletusnya Perang Dunia II. Soviet lantas menyerang Finlandia , sebuah negara kecil di Scandinavia. Finlandia memiliki keberanian untuk melawan sang Goliath Merah . Russo – Finnish War ini bagaikan Daud melawan Goliath. Benar-benar pertarungan yang tidak seimbang.Simo Häyhä , sebagai rakyat Finlandia merasa terpanggil untuk membela negaranya. Dengan tinggi hanya 1.6 meter , Simo Hayha mulai terjun ke medan perang. Cuaca dingin yang sangat ekstrim malah menguntunkan pasukan Finlandia . Walau kalau jumlah , mereka memiliki moral yang tinggi dan
mengenali medan pertempuran karena bertempur di kandang sendiri.Russo-Finnish War juga disebut sebagai Winter War , Perang Musim Dingin. Berlangsung pada medan bersalju dengan temperatur minus 40 derajat celcius.

  Simo Hayha berdiri dengan tenang di medan bersalju menunggu kedatangan musuhnya. Dalam 100 hari , Häyhä sudah membunuh 700 Red Armies. Dan Hayha melakukan semua itu dengan senapan standard bolt, tanpa lensa tele.
Häyhä lahir dekat sekarang perbatasan Finlandia-Rusia, Häyhä adalah seorang petani dan pemburu sebelum memasuki pertempuran. Postur Häyhä sangat pendek, tinggi hanya 1.6 meter. Pilihan dasar untuk senjata, sebuah M/28 atau M28/30 Mosin-Nagant Soviet . Häyhä jelas memiliki mata yang tajam. Taktik lain yang terbesar di antara pria bersenjata ini digunakan untuk menyembunyikan posisinya dari musuh dengan membaur dengan salju yang sangat dingin. Kalau perlu mulutnya pun dibiarkan tertimbun salju hingga sulit bernafas.Soviet lantas membentuk pasukan anti – sniper untuk meladeni permainan Finlandia. Tapi sangat sulit bahwa medan perang dengan salju yang luas ini memang bukan daerah mereka. Pada 6 Maret 1940, ia ditembak di wajah di garis depan oleh tentara Soviet. Peluru yang meledak melewati rahang dan meniup melepas pipi kiri, dengan tentara yang mengangkatnya dan membawanya kembali ke markas melaporkan bahwa “setengah kepalanya hilang”. Namun Häyhä – dikatakan sebagai pribadi yang tenang, ramah itu masih bisa bertahan hidup,terbangun dari koma pada tanggal 13 Maret, hari perdamaian diumumkan.

  Aksi kepahlawanan heroik Simo Häyhä dan rekan-rekan melawan pasukan Soviet yang lebih banyak 100 kali lipat dari mereka sering disebut sebagai Keajaiban Kollaa. Ketika perang telah berakhir, Häyhä dipromosikan langsung dari kopral ke letnan dua. Dia kemudian menjadi pemburu rusa yang sukses dan hidup sampai usia 96. Ketika ditanya tentang pelayanan, ia menyatakan, “Saya hanya melakukan apa yang diperintahkan, dan melakukannya sebaik mungkin.” Ketika ditanya apa kunci kesuksesannya itu, ia menjawab singkat, “Praktek .”



0 komentar :

W A R N I N G !

DALAM BERKOMENTAR SETIDAKNYA ANDA HARUS :

> BERTUTUR KATA YANG SOPAN
> TIDAK BOLEH SPAMING DI BLOG INI
> TIDAK BOLEH MENGANDUNG UNSUR LINK ATAU SEJENISNYA
> TIDAK BOLEH BERKOMENTAR DENGAN HAL YANG TAK PANTAS

ATAS KERJASAMANYA SAYA UCAPKAN TERIMAKASIH.
BY :ADMIN


Selamat datang

Halo para pengunjung ! Selamat menjelajah dan semoga ilmunya bermanfaat , terimakasih.