Jendral Patton ternyata pembantai berdarah Yahudi
Posted: by Aldian Kresna N. in Label: PERANG DUNIA II , Tokoh
0
Sebagaimana ditulis oleh Jendral Patton, kamandan pasukan sekutu yang berhasil mengalahkan dan menduduki Jerman, dalam buku hariannya, pemerintahan sipil sekutu, terutama Amerika dan Inggris, secara sistematis berupaya melakukan pembersihan etnis terhadap warga kulit putih Jerman, semata-mata dengan motif balas dendam orang-orang yahudi kepada mereka. Antara 800.000 sampai 1,1 juta tawanan perang Jerman dibiarkan tinggal di kamp tawanan tanpa atap dan alas selama berbulan-bulan menahan kelaparan, kepanasan dan kedinginan. Warga sipil Jerman diusir dari rumah-rumah mereka untuk diisi oleh orang-orang yahudi yang didatangkan dari Uni Sovyet dan Eropa Timur. Sekitar 500.000 tawanan perang lainnya, sipil maupun militer, dikirim ke Siberia untuk menjalani kerja paksa. Bagi para wanita Jerman, masa-masa terakhir regim Nazi adalah neraka sesungguhnya. Mereka hanya mempunyai dua pilihan: diperkosa oleh tentara Uni Sovyet atau dibom oleh pesawat pembom Amerika dan Inggris.
Diperkirakan sekitar 5 juta warga Jerman secara sistematis dibiarkan mati kelaparan selama 5 tahun setelah perang oleh tentara sekutu yang menduduki Jerman.
Dan karena yahudi mengontrol pemerintahan dan media massa barat, bahkan warga Jerman sendiri tidak banyak mengetahui tentang tragedi Dresden. Yahudi menginginkan hak eksklusif sebagai korban perang, hingga meski korban perang justru bukan orang yahudi, mereka terus saja mengkampanyekan "holocoust". Tujuannya tentu agar mereka bisa tetap terus "memeras" seluruh masyarakat di dunia. Hingga kini misalnya, negara-negara barat terus memberikan bantuan "kompensasi korban perang" kepada Israel. Pada dekade 90-an, ketika memori rakyat Eropa tentang "holocoust" meredup, orang-orang yahudi dibawah koodinasi World Jewish Association mengkampanyekan "holocoust" yang oleh pengkritiknya disebut sebagai "holocoust industry". Mereka memeras perbankan Jerman dan Swiss dengan dalih mendapatkan keuntungan ilegal dari dana-dana masyarakat yahudi yang hangus selama perang, hingga dalam sekali tepuk berhasil meraup miliaran dolar. Namun, seperti biasa, dana kompensasi itu sebagian besar justru masuk ke kantong pribadi tokoh-tokoh yahudi, bukan para korban perang sebenarnya.
"Holocoust industry" adalah upaya-upaya sistematis orang-orang yahudi untuk melanggengkan kenangan palsu "holocoust" sembari mendapatkan keuntungan melimpah darinya. "Holocoust industry" termasuk museum-museum holocoust di beberapa negara barat, pendidikan "holocoust", LSM-LSM, buku-buku, film-film dan sebagainya. Film-film Hollywood tentang Perang Dunia II hampir pasti juga bagian dari "holocoust industry".
Ketika rakyat Ukraina ingin memperingati peristiwa "Holomador", lobi internasional yahudi menolaknya dengan keras. "Holomador" adalah "etnis cleansing" terhadap rakyat Ukraina oleh regim komunis Uni Sovyet yang didirikan dan dijalankan secara eksklusif oleh orang-orang yahudi. Ukraina yang adalah lumbung gandum mengalami bencana kelaparan massal yang menewaskan sekitar 7 juta penduduknya karena hasil panen dirampas oleh regim komunis sebelum terjadinya Perang Dunia II. Mereka juga menentang peringatan pembantaian etnis Armenia oleh Kemal Attaturk, seorang yahudi "domne" Turki.
Tujuan lainnya agar hak eksklusif korban perang hanya menjadi milik yahudi adalah untuk memberi alasan mereka melakukan terorisme terhadap rakyat Palestina. Mereka berharap masyarakat dunia memaklumi pendudukan yahudi atas Palestina karena "yahudi membutuhkan negeri sendiri" setelah mengalami "holocoust".
Anda sedang membaca artikel tentang Jendral Patton ternyata pembantai berdarah Yahudi dan anda bisa menemukan artikel ini dengan url http://unrevealed-history.blogspot.com/2013/04/jendral-patton-ternyata-pembantai.html .Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel ini jika memang bermanfaat bagi anda atau teman-teman anda,namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya.